Apa Rencana Anda di Tahun 2018?
Oleh: Ahzay*
Hari terus berputar. Silih berganti ranah kehidupan terus terjadi. Sepak terjang hari, bulan, dan tahun, selalu mengisi roda hidup manusia. Kita selalu dihadapkan oleh waktu. Waktu mengajarkan kita bahwa tidak seharusnya ada yang terbuang sia-sia. Boleh jadi kita menunda, tapi waktu tak kan pernah menunggu.
Tahun 2018 telah melambaikan tangannya pada kita. Siap atau pun tidak ia (tahun) tidak akan menunggu, tetapi kita-lah yang harus mempunyai persiapan.
Dalam ajaran Islam, manusia tidak diajarkan untuk menunda waktu. Seperti halnya ibn Umar mengatakan demikian;
وكان ابن عمر – رضي الله عنهما – یقول : ( إذا أمسیت فلا تنتظر الصباح ، وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء ، وخذ من صحتكلمرضك ، ومن حیاتك لموتك ) أخرجه البخاري
“Ketika kamu berada di sore hari, janganlah menunggu pagi. Dan ketika pagi, janganlah menunggu sore. Pergunakanlah kesehatanmu untuk waktu sakitmu, dan waktu hidupmu untuk (bekal) matimu”.
Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur pernah dawuh ; “ Gunakno sak apik-apik’e modal seng wes diwehi Gusti Allah, yoiku umur” (Pergunakanlah modal yang telah Allah berikan, yaitu usia).
Dari sini perlulah kita untuk introspeksi diri. Sudah kah ada rencana untuk mengisi waktu yang akan datang? Ada berapa rencana yang telah kita susun?
Untuk menjawab itu, marilah kita menengok kembali sosok ‘uswatun khsanah’ dari Nabi Muhammad SAW. Beliau ketika akan hijrah ke Yatsrib (Madinah) tidak asal melangkah. Telah disiapkan-nya berbagai planing untuk mencapai tujuan.
Tepat pada Kamis malam Jumat, Rasulullah pergi bersama Abu Bakar. Menginap di Jabal Tsur selama 3 malam. Dan Ahad malam Senin, bertolak menuru Yatsrib. Adapun yang menggantikan Rasulluah di tempat tidur adalah Ali bin Abi Thalib. Yang mengantarkan makanan ialah Asma’ binti Abi Bakar. Sementara Rasulullah dan Abu Bakar menetap di Jabal Tsaur, dibutuhkan seseorang untuk mengawasi musuh dari lereng gunung, dia adalah ‘Amir bin Fuhairah yang berperan sebagai penggembala. Dan yang sebagai guide (pemandu) jalan ialah Abdullah bin Uraiqith.
Sebegitu rincinya Rasullulah merencanakan dan melaksanakan hijrahnya. Tertata rapi. Begitulah seharusnya kita, mempunyai rencana yang jelas kedepannya. Tidak tiba-tiba berpangku tangan, dan memasrahkan semua kepada yg Kuasa. Tidak ingatkah kita kepada sahabat Nabi yang bertanya perihal unta-nya? Melepaskan begitu saja lalu tawakkal, atau mengikatnya? Jawab Nabi: “Ikatlah untamu, kemudian bertawakkal-lah.”
Bagi mereka yang masih sendiri. Sudah siapkah melepas masa lajangnya? kapankah ia siap untuk hal tersebut? kepada siapa hati ia berlabuh?. Apakah semua itu telah direncanakan dengan baik?
Bagi seorang santri, apa target dari belajarnya?, dibutuhkan berapa lama waktu untuk menyelesaikan hafalannya?
Bagi yang telah berkeluarga, menjadi pemimpin, manager, kepala keluarga,dll. Sudahkah ada rencana kedepannya?. Mari bersama-sama mewujudkan rencana yang telah disusun sekian lama, berdoalah pada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar selalu dalam pertolongan-Nya. Amiin
Jadi, Apa Rencana Anda di Tahun 2018?
_____________________
*#santringabdi