Teks: Ahmad Zaki
Di kutib dari Kitab Ihya’ Ulumuddin Juz 3 Hal 228
Diriwayatkan dari Sahabat Maslamah bin Abdul Malik
Sesungguhnya Maslamah mendatangi Kholifah Umar bin Abdul Aziz Rohimahullah ketika sedang sekarat. Maslamah berkata “ wahai amiral mukminin…. engkau melakukan sebuah perbuatan yang belum perna seseorang lakukan sebelum engkau. Engkau akan meninggalkan anak-anakmu sedangkan engkau tidak meninggalkan dirham dan perak?” . padahal Kholifah Umar bin Abdul Aziz mempunyai 13 anak.
Umar berkata “ dudukkanlah aku” . maka anak-anaknya pun mendudukkannya.
Umar berkata “ adapun perkataanmu bahwa aku tidak meninggalkan dinar dan dirham maka sesungguhnya aku tidak mencegah dari hak mereka,dan aku tidak memberi hak selain pada mereka. Sesungguhnya anak-anakku adalah salah satu diantara 2 macam anak . [satu] adakalanya ta’at pada Allah,maka Allah akan mencukupinya, [dua] adakalanya ma’siat terhadap Allah,maka aku tidak peduli atas apa yang terjadi.”
Namun yang perlu di garis bawahi adalah lanjutan dari qoulnya Imam Ghozali,bahwa pada akhir fasal yang ia tulis di kitabnya. Imam Ghozali Rohimahullah mengingatkan sesama manusia denga menggunakan kata akhy.:
يا اخي لاتذهب بشر وتترك أولادك بخير
“wahai temanku, janganlah engkau meninggalakan sesuatu yang buruk. Namun tinggalkanlah kepada anak-anakmu sesuatu yang baik”
Syaikhuna KH.Abdul Ghofur menjelaskan bahwa hendaknya orang tua menjadikan anak sebagai investasi kelak di akhirat nanti. Sebab anak dilahirkan di muka bumi ini dalam keadaan Fithrah (suci), dan orang tuanyalah yang menetukan mau dijadikan apa anak mereka nanti.
Ibarat kertas putih bersih nan kosong yang siap diberi warna dan coretan. “ Jadikanlah anak sebagai investasi akhirat” jelas KH. Abdul Ghofur (terj. Bahasa Jawa)
Apabila anak melakukan sebuah kebaikan atas bimbingan orang tua,maka mereka dia termasuk pada hadits Nabi [man sanna sunnatan …..] sebab orang tua melakukan sebuah hal baik yang mana mereka tularkan hal baik tersebut kepada anak-anaknya.
Wallu A’lam Bisshowab ………….
Ahmad Zaki (Red)