PPSD.or.id – (31/01/2019) Pondok Pesantren Sunan Drajat(PPSD) peringati Hari Lahir Nahdlatul Ulama’ (Harlah NU) yang ke-93. Semarak antusiasme para santriwati PPSD benar-benar mengejutkan, bahkan santriwati sampai membludak di luar auditorium PPSD karena terlalu banyaknya santriwati PPSD yang hadir, mereka sangat bersemangat dalam mengikuti acara Peringatan Harlah NU yang baru diadakan untuk kali pertama ini di PPSD. Atas prakarsa dari Ketua Pengurus PPSD, Laila Elvin Nestugin yang kemudian mengarahkan Pengurus PPSD dalam bidang Bakat Minat untuk membantu sekaligus menjadi panitia dalam menyelenggarakan acara Harlah NU ini. Dalam rangkaian acara Harlah NU ini meliputi Tawassul bersama untuk para pendiri NU, Orasi Ke-NU-an, dan Mahallul Qiyam dan juga Sholawat Bersama.
Dalam acara Tawassul bersama untuk para Pendiri NU ini dipimpin oleh Bapak Muhammad Rodhi dengan mengirim doa kepada Masyayikh-masyayikh NU dengan sangat khusyu’ dan khidmat dengan harapan agar kita mendapatkan barokah dari para pendiri NU.
Acara Orasi ke-NU-an pun tidak kalah seru, dengan pembicara Dr. H. Anas Al-Hifni, S.E.I., M.S.I. atau yang akrab dipanggil Gus Anas. Para santriwati sangat antusias menyimak orasi dari Gus Anas karena pembawaannya yang santai dan sangat mudah untuk difahami. Di antara isi dari Orasi ke-NU-an tersebut, Gus Anas menjelaskan tentang sejarah bagaimana berdirinya Nahdlatul Ulama’ (NU) dan juga organisasi-organisasi yang berada di bawah naungan NU. Selain itu juga menjelaskan tentang amaliyah-amalyahnya warga NU serta empat madzhab yang diikuti oleh NU.
“NU itu punya ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki organisasi lainnya, NU sangat menghormati dan menghargai budaya serta sangat menjunjung tinggi nilai budaya-budaya yang ada di Indonesia, asal budaya itu yang terpenting adalah tidak melanggar syariat”, ucap Gus Anas dalam memberi Orasi Ke-NU-an kemarin.
Setelah acara Orasi ke-NU-an adalah Mahallul Qiyam dan Sholawat bersama Grup Sholawat Qurrotul Uyun dari Magelang, sebenarnya grup sholawat itu bukan benar-benar dari Magelang, akan tetapi dari PPSD sendiri, mereka menamakan dirinya “Magelang” karena sebenarnya itu adalah sebuah nama singkatan dari beberapa grup sholawat yang ada di PPSD. Acara sholawatan ini pun begitu meriah karena mereka mampu menghibur santriwati PPSD dengan gaya khas mereka sendiri.
Acara ini dimulai sejak pukul 20.35 WIB sampai pukul 23.15 WIB di auditorium PPSD. Panjatan syukur telah diucapkan oleh para petugas dan panitia penyelenggara Harlah NU ini karena acara berlangsung dengan sukses dan lancar tanpa halangan apapun.
[ngg_images source=”galleries” display_type=”photocrati-nextgen_basic_thumbnails” override_thumbnail_settings=”0″ thumbnail_width=”240″ thumbnail_height=”160″ thumbnail_crop=”1″ images_per_page=”4″ number_of_columns=”0″ ajax_pagination=”0″ show_all_in_lightbox=”0″ use_imagebrowser_effect=”0″ show_slideshow_link=”1″ slideshow_link_text=”[Show slideshow]” order_by=”sortorder” order_direction=”ASC” returns=”included” maximum_entity_count=”500″]