PPSD.OR.ID – Salah satu icon Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPSD) yang selalu menjadi tempat favorit untuk berselfie bagi para pengunjung maupun penduduk PPSD sendiri.
Icon ini memiliki sejarah yang mungkin belum diketahui oleh sebagian orang.
Bouroq Indonesia Airline atau yang lebih akrab disebut Bouroq ini memiliki nama yang sama dengan kendaraan milik Nabi Muhammad SAW ketika melaksanakan Isra’ mi’raj, sebab memang betul beliau Bapak Jerry. A. Sumendap salah satu pengusaha kayu di Kalimantan yang mendirikan maskapai ini mengambil nama maskapainya sesuai kendaraan Nabi Muhammad SAW.
Maskapai yang mulai aktif beroperasi sejak tahun 1970 ini telah mampu mendapatkan predikat sebagai maskapai dengan penerbangan domestik paling on time. Namun sayang maskapai ini harus berhenti beroperasi pada tahun 2005 karena kendala finansial perusahaan.
Lalu bagaimana dengan kisah pesawat bouroq yang ada di PPSD?
Pesawat bouroq yang kini berada di PPSD itu merupakan pemberian dari salah satu teman pengasuh PPSD yaitu Bapak H. Ruslan yang merupakan pemilik Saygon Water Park Pasuruan.
Kisah ini bermula ketika pengasuh PPSD dan Bapak H. Hasbulah Arif berkunjung ke Saygon Water Park dan melihat ada sebuah pesawat yg berdiri megah di sana. Akhirnya Bapak H. Ruslan terlibat perbincangan dengan Bapak H. Hasbuloh Arif sehingga Bapak H. Ruslan memiliki niat memberikan 1 unit pesawat bouroq untuk PPSD.
Ternyata benar saja tepat pada tanggal 22 Januari 2016, 1 unit pesawat Bouroq tiba di PPSD. Pesawat ini dibawa dengan cara di potong menjadi 2 bagian lalu diangkut menggunakan mobil trailer.
Setelah tiba di PPSD, pesawat itu direnovasi mulai dengan pengelasan dan penegecatan badan pesawat, juga penggantian kursi pesawat hingga menjadi mirip seperti pesawat bouroq pada masanya.
Kini Pesawat bouroq itu selalu menjadi salah satu wahana favorit pengunjung haul akbar di PPSD, sebab pesawat ini akan dibuka sehingga pengunjung bisa masuk dan merasakan sensasi seolah-olah sedang melakukan penerbangan sungguhan karena di dalamnya juga dilengkapi dengan pilot dan pramugari yang merupakan santri dari PPSD sendiri.
Sedangkan filosofi adanya pesawat bouroq di PPSD adalah karena ingin memberikan pelajaran kepada para santri bahwa seperti pesawat bouroq yang tiba di PPSD dengan keadaan rusak saja bisa diperbaiki hingga menjadi bagus untuk dipandang, begitu pula dengan santri yang mondok dengan berbagai latar belakang, ada yang memang mondok karena keinginannya, namun ada pula yang mondok dikarenakan faktor keinginan orang tua yang tak mau anaknya terkena pengaruh pergaulan bebas. Maka di pondok seorang santri pun akan dididik akhlak dan ilmunya hingga pantas untuk mengabdi pada masyarakat kelak.
Dikutip dari https://alwyzaki.wordpress.com/2016/02/15/asal-usul-pesawat-sunan-drajat-dan-h-ruslan-yang-dermawan/