PPSD. Setelah sukses menggelar workshop video making untuk Santri regional Jawa Timur di Malang (16-20 November 2017) oleh Pusat Studi Pesantren (PSP). Kini para alumni dari tiap pesantren melakukan misi selanjutnya, yaitu mengadakan sebuah program Santri Exchange (SE). SE ini diperuntukkan bagi setiap peserta dari Pusat Studi Pesantren untuk mengunjungi pesantren lain. Mereka akan membuat video/film pendek serta berkolaborasi dengan tujuan untuk menyebarkan partikel kebaikan dan perdamaian pada yang lain.
Zainun Nafsaniya adalah santri exchange yang telah mensutradarai film pendek dengan judul “Mondok Hanya Akhirat?” dengan latar belakang ponpes Sunan Drajat Lamongan.
“Workshop pelatihan ilmu alat dalam menggunakan video dan menggunakan kamera serta menulis naskah ini untuk membekali santri menceritakan kebaikan dari pesantren. Di samping itu, kegiatan PSP dalam membuat ‘Suara Pesantren’ merupakan salah satu program PSP yang berangkat dari keinginan agar santri dari berbagai pesantren dapat melakukan perjumpaan.” Jelas direktur PSP Kyai Achmad Ubaidillah.
“Kita semua mempunyai kekayaan untuk menjaga kehormatan yang kita miliki, tradisi literasi dan tradisi damai di dunia pesantren. Santri bias melakukan transfer energy positif di masyarakat dan bukan menyebarkan kebencian dan hasutan. Menjadi santri bukan hanya mengaji kitab kuning, tapi menjadi actor-aktor penggerak di masyarakat. Instrumennya bisa berbagai macam alat, misalnya menulis, berbicara, diskusi, penggunaan media social, dan juga keahlian terkini dalam membuat film dan video. Sehingga penyebaran Islam Rahmatan Lil alamin semakin massif dan sistematis.” Pungkas Direktur Pusat Studi Pesantren.
Seperti apakah hasil video Santri Exchang-nya?
Yuk, langsung klik : Mondok Hanya Akhirat?
