UPGRADING Pendidikan Kader Penggerak NU

Oleh : Ach. Sunnaji

Semangat mendidik untuk mengembalikan kekuatan kader muda Nahdliyin, Madrasah Aliyah Ma’arif 7 Sunan Drajat menggelar kegiatan Pendidikan Kader Penggerak Nahdhatul Ulama’ ( PKPNU ) untuk yang pertama kali di Wilayah Pantura, karena baru 4 Pondok Pesantren di Jawa Timur yang melaksanakannya, diantaranya PP. Matholi’ul Anwar sungai Lebak, PP. Rodhotul Muta’abidin Solokuro, PP. Lirboyo dan PP. Sunan Drajat Paciran.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari dimulai tanggal 23-25 April 2018, yang bertempat di Auditorium PP. Sunan Drajat yang diikuti oleh semua Siswa kelas 12 yang berjumlah 493 Siswa, kegiatan PKPNU ini rencanannya akan dibuat agenda tahunan sebagai syarat pengambilan Ijasah, selain itu agar anak-anak tetap memegang dasar-dasar Aswaja, dan seorang siswa madrasah terutama Pesantren dalam jiwanya harus menancap jiwa NU, dan yang paling penting bagi siapa saja yang mondok di Pesantren Sunan Drajat Wajib NU,  Tegas bapak Kepala Madrasah yang diwakili Oleh Gus Ahmad Zubaidi, M.Si, selaku waka kurikulum dan juga keponakan dari KH. Abdul Ghofur.

Dalam acara ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh-tokoh MWCNU Paciran, PWNU Jatim Karena bertepatan juga dengan adgenda Penutupan Harlah NU Kecamatan Paciran, dalam sambutan pengarahannya Prof. Dr KH. Abdul Ghofur banyak sekali memberikan mutiara-mutiara hikmah daripada ajaran ASWAJA. Juga banyak hal yang selalu disampaikan beliau Bawasannya Pondok satu-satunya Di Indonesia yang asli peninggalan Wali Songo adalah PP. Sunan Drajat yang berpedoman dengan Faham Aswaja, maka dari itu siapa saja dipersilahkan ngangsu kaweruh di PP. Sunan Drajat wajib menjadi kader-kader NU, Wajib menjadi anggota IPNU/IPPNU, Wajib mengikuti semua apa yang diajarkan oleh Akidah-Akidah nahdliyah, tidak pandang anak siapa, entah Muhammadiyah, LDII, dll. Beliaunya juga menggatakan sudah saatnya pesantren ini membuat Negara Pesantren, karena pesantren punya kekuatan yang besar untuk memimpin negerti ini, di dari pejabat Desa sampai presiden RI Semuanya harus dari lulusan pesantren apalagi itu adalah kader-kader militan NU tambah Luar biasa.

  1. Marzuki Mustamar dalam ceramahnya menggambarkan bagaimana perbedaan pendidikan Pesantren dan Umum, karena santri itu adalah bagian daripada NKRI, Sebelum adanya NKRI sudah ada Kiai dan Santri. Untuk menjawab dari gejolak yang ada hari ini solusi pendidikan yang sangat tepat adalah Pesantren, maka jangan pernah minder menjadi santri, karena sekarang banyak santri yang selain pandai mengaji, menghafal nadhom shofiyah, Alfiyah dan Al –Qur’an, sudah banyak santri yang menjadi generasi-genersi untuk memimpin Negeri, karena Negri sekarang ini mengalami kebobrokan moral, maka ketika yang ada pencalonan pemimpin Negeri yang harus dipilih adalah yang bisa ngaji, bisa menjadi imam, syukur-syukur memenuhi kriteria Sidiq, Tabliq, Amanah dan fatonah maka semakin sempurna.

Dipuncak acara ba’iat PKPNU yang di Baiat langsung oleh Pengasuh PP. Sunan Drajat sekaligus Dewan Mustasyar PWNU Jatim Yai Abdul Ghofur mebacakan ikrar Janji para peserta tak bisa menahan rasa haru bahkan tak bisa membayangkan apa yang dialami para peserta semua menangis sambil menirukan ikrar yang dibacakan, acara upacara penutupan berjalan khidmah lancar dan tertib, dalam pengarahannya DR. KH. Abdul Ghofur Dalam sambutan pengarahannya KH Abdul Ghofur sangat mengharap kepada para santri agar menjadi santri yang selalu menjunjung tinggi rasa Nasionalis peduli kepada sesama serta berjuang untuk NU serta menaruhkan Jiwa raganya demi keutukan NKRI jangan sampai memecah belah NKRI selalu berkhidmah untuk NU, hormat taqdim kepada para masyayeh dan kiyai-kiyai, Santri harus ada dibarisan paling depan untuk menjaga NKRI. Rangakain acara ditutup dengan Do’a, bacaan Sholawat Burdah, lagu kebnagsaan dan hubbul wathon serta diahiri dengan Yel-yel NU.

Siapa Kita … NU, NKRI .. Harga MATI, Pancasila.. JAYA, Nusantara …. MILIK KITA

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here